Manikmati Yesus Dalam Setiap Proses Kehidupamu

Manikmati Yesus dalam setiap proses kehidupamu
Pada tulisan ini saya ingin memulai dengan beberapa pernyataan untuk direnungkan bersama.
Apa
yang membuat kita puas dengan hidup ini? Hal apa yang membuat kita senang dan
apa yang membuat kita begitu bergairah untuk terus hidup?
Dengan kata lain
saya akan puas, senang dan bergairah jika......Masing-masing kita tentu punya
jawaban yang mendasar dan sebenarnya dari jawaban-jawaban itulah yang membentuk
konsep diri kita.
Selamanya kita
adalah makhluk yang tidak pernah puas melakukan sesuatu, entah mengejar karir,
studi, jabatan dan lain sebagainya.
Kita selalu
terdorong untuk lebih, lebih,
dan lebih. Terkadang karena ketidakpuasan itu mendorong kita untuk menghalalkan
segala cara, sejauh pengamatan saya hal yang sering membuat kita menghalalkan
segala cara adalah ketika bersentuhan dengan uang.
Rupanya Rasul
Paulus menyadari betul akan hal ini sehingga ketika ia menulis surat kepada
Timotius ia menjelaskan bahwa “ akar
segala kejahatan ialah cinta uang”.
Saya menyadari
bahwa sayapun butuh uang bahkan kita semua butuh yang namanya uang dengan
tujuan untuk menunjang hidup kita, sejauh kita membutuhkan uang untuk menunjang
hidup kita itu tidaklah salah tetapi akan menjadi masalah ketika kita mulai berorientasi
pada uang, segala sesuatu diukur dengan uang, uang dan uang.
Disinilah
sebenarnya kita sedang ditawan olehnya, kita menjadi budak olehnya, dan kita menjijikan dimata Allah.
Kita
tidak menyadari bahwa kita mulai mencintainya, mentuhankannya, memujanya dan di
alam bawah sadar kita ada satu frase yang selalu berteriak-teriak “ uang
engkau segalanya bagiku”.
Saya akan
mengangkat sebuah kisah yang ditulis oleh Jerry White tentang seorang pemain baseball yang terkenal, Ted
Williams. Ketika Ted Williams berusia
40 tahun dan akan mengakhiri karirnya dengan tim Boston Red Sox, ia sedang
menderita sakit saraf terjepit di lehernya.
Keadaannya begitu buruk, belakangan ia menjelaskan
aku hampir tidak dapat memutar kepalaku untuk melihat si pelempar bola.
Untuk pertama kali dalam karirnya dia memukul kurang dari persentase 300. Singkat cerita ia merupakan pemain yang digaji tertinggi untuk tahun itu, yaitu sebesar Rp 125.000.000, tahun berikutnya Red Sox menyodorkan kontrak yang sama padanya.
Ketika ia menerimanya, ia mengirimkannya kembali dengan satu catatan bahwa ia
tidak akan pernah menandatanginya sebelum mereka menurunkan bayarannya sampai
jumlah yang patut diterimanya.
Lebih lanjut ia berkata Aku tidak
pernah mempunyai masalah dengan mereka tentang uang. Sekarang mereka menawarkan kepadaku suatu kontrak yang tidak patut
kuterima. Dan aku hanya menginginkan apa yang patut kuterima.
Bagaimana jika anda dan saya di pihak Ted Williams apa
yang akan kita lakukan? Akankah kita mengucap syukur kepada Allah atas gaji
yang kita terima?
Jika kita menerimanya dapatkah kita mengucap syukur atas
apa yang tidak seharusnya kita terima? Atau mungkin kita berpikir ah ini
rejekiku yang sebenarnya kita sedang menipu nurani kita.
Ted telah menjadi contoh yang baik bagi kita, bahwa
hidupnya tidak dikuasai oleh uang, sebaliknya dirinyalah yang mengendalikan
uang itu.
Saya mengganggap bahwa dia telah menang melewati ujian
ini, ujian dimana kejujuran dan nuraninya dipertaruhkan.
Allah tahu kemampuan kita masing-masing, Allah
membentuk konsep dirinya dari hal-hal
yang kecil dan mungkin itu berpuluh-puluh tahun dan ketika tiba waktunya ia
sudah siap dan ia menang.
Hari inipun mungkin Tuhan sedang membentuk kita dengan berbagai macam cara jadi nikmatilah.
Menikmati Tuhan
Menikmati Tuhan adalah satu-satunya
cara untuk menikmati proses pembentukan Tuhan atas diri kita, karena ketika kita
hanya menikmati proses tanpa menikmati Tuhan kita akan semakin kacau, karena
kita sedang mengandalkan diri sendiri.
Maka pandanglah kepada Kristus?
Hidupmu adalah Yesus.
Para Martir Kristus mereka adalah
manusia-manusia terbaik dalam hal menikmati Yesus. Mereka menolak dengan keras
untuk menikmati dunia, menikmati perbudakan dosa dunia ini.
Semuanya mereka mengerti
sia-sia.
Namun Ketika mereka menikmati
Yesus kapan saja dimana saja setiap proses kehidupan, akan sangat mereka nikmati
bahkan mati untuk Kristus bukanlah suatu masalah bagi mereka.
Baca Juga: Kesatuan gereja yang adalah kita
Mereka sadar Yesus yang sudah menebus mereka
dari dosa, Yesus itu juga yang akan memberikan kepuasan sejati ketika bertemu
muka dengan-Nya.
Inilah kerinduan kita
seharusnya, rindu akan Allah saja, ingin Allah saja, dan mencintai Allah saja
untuk kemuliaan Allah saja.
Ketika Anda dan saya mencintai Yesus dengan benar, maka tawaran untuk mencintai uang akan sia-sia. Karena uang
tidak akan menggoda kita, uang tidak lebih dari sampah yang kita gunakan untuk memuliakan
Tuhan karena Tuhan menguduskan uang itu.
Allah yang telah memberikan
nyawa-Nya, Dialah harta berharga, kekasih hati dan segala-galanya bagi kita.
Kiranya artikel kali ini menyadarkan kita untuk terus hidup dalam proses untuk menikmati Yesus, memuliakan Yesus, dan mengabarkan Yesus kepada sekitar kita setiap saat. AMIN
Posting Komentar untuk "Manikmati Yesus Dalam Setiap Proses Kehidupamu "
Silahkan Berkomentar