PUISI INJIL, dusta cinta pertama luka dirasa (BAGIAN 1)
Dia menawarkan kebahagiaan, bahkan ketenangan, dan persahabatan
Dia datang tanpa diundang mengajarkan banyak hal tenang kepuasan
Dia adalah nafsu daging yang tanpa henti membawa kejalannya
Dia tertawa saat manusia melakukan apa yang ia inginkan
Dia adalah pemberontakan kita terhadap Sang pencipta
Dusta itu, menunjukan jalan pintas untuk selamat
Dusta itu, menawarkan kuasa atas diri sendiri
Dusta itu, memberikan suatu harapan bahwa manusia bisa seperti Allah
Maka ia berkuasa karena ialah yang menjadi ilah atas manusia
Tanpa disadari manusia akhirnya terjebak dalam cinta
Apa yang manusia cintai?
Keinginan untuk jauh dari Sang Pencipta
Manusia mencari yang ia cintai untuk kepuasan dirinya
Ia memuja ciptaan bahkan apa yang ia ciptakan
Ia memusatkan perhatiannya pada dirinya yang fana
Sampai akhirnya bom itu meledak, tersadar
Saat manusia sungguh memberikan hidupnya pada dosa
Pemberontakan pada Allah menghasilkan jiwa yang hampa
Kosong ditengah terik yang menyengat, haus tanpa Air kehidupan
Teriakan jiwa karena di dusta oleh dosa, rasa benci semakin dalam
Makanan terasa hambar, air dunia terasa pahit
Tidur yang terbangun seolah ada yang memanggil
Terus mencari tapi tak temukan
Perbuatan baik justru menunjukan dosa-dosa dalam diri
Kehampaan semakin dalam
Cinta pertama manusia meninggalkannya dengan banyak luka
Kini manusia berusaha mengobati lukanya sendiri
Ia semakin sakit, bahkan kehidupannya terasa begitu sangat menyedihkan
ROMA 3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah
Jika saya terus-menerus mengkritik orang lain karena kekosongan jiwa yang saya rasakan, jika saya memberikan kepada orang yang saya kasihi terus menerus masa sulit karena tidak sanggup memenuhi kebutuhan saya atau membuat saya bahagia, kemungkinan besar itu karena saya menuntut mereka melakukan sesuatu yang bukan untuk itu mereka diciptakan.
Kyle Indleman, "Gods Of War"